BAB
IV
BAHAN AJAR BATIK
BAHAN AJAR BATIK
A. Pengertian Bahan Ajar Batik
Bahan ajar adalah bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan
kegiatan belajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa tertulis dan bias tidak tertulis.
Bahan ajar ini merupakan seperangkat materilsubstansti pembelajaran (teaching
material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang
akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasamya berisi tentang
pengetahuan, nilai, sikap, tindakan, dan keterampilan yang berisi pesan, informasi,
dan ilustrasi berupa fakta, konsep, prinsip, dan proses yang terkait dengan pokok
bahasan tertentu yang diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Bahan ajar batik yang disampaikan
pada buku ini merupakan contoh materi pembelajaran batik. Dimana bahan
ajar batik disusun dengan alasan agar guru/isntruktur dapat mengembangkan
pembelajaran berdasarkan kurikulum, karakteristik peserta didik, dan
permasalahan yang sedang berlangsung. Bahan ajar batik ini
diharapkan dapat dikembangkan oleh guru yang mengampu mata pelajaran muatan lokal
batik. Kreativitas guru dalam mengembangkan materi pembelajaran batik sesuai
jenjang kelas membutuhkan kreativitas guru di daerah masing-masing. Diharapkan
nantinya bahan ajar ini dapat dibuat sendiri oleh guru di sekolah dengan disesuaikan waktu
pembelajaran yang diberikan.
1. Fungsi Bahan
ajar Batik
Bahan ajar batik
ini akan berfungsi sebagai:
a.
Pedoman bagi guru/instruktur yang akan mengarahkan semua
aktivitas membatik dalam proses pembelajaran.
b. Pedoman bagi
peserta didik yang akan mempelajari beberapa kompetensi membatik dalam proses
pembelajaran.
60
c. Alat evaluasi guna mengetahui
pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran yang telah didapat oleh peserta didik selama pembelajaran batik berlangsung.
2. Tujuan Bahan Ajar Batik
Bahan ajar batik disusun dengan tujuan sebagai berikut:
a.
Menyediakan bahan ajar batik yang sesuai dengan
tuntutan kurikulum 2013 dengan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik yakni sesuai dengan karakteristik peserta didik dan setting atau lingkungan social budaya
peserta didik di setiap daerah.
b.
Membantu peserta didik di masing-masing daerah
dalam mempelajari batik dengan lebih
mudah dan merupakan alternative disamping buku teks atau referensi batik yang terkadang sulit diperoleh.
c.
Memperluas penggunaan bahan ajar batik dengan berbagai
jenis pilihan bahan ajar siswa aktif.
d.
Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran batik
untuk berbagai tingkatan.
e. Agar kegiatan pembelajaran batik menjadi menarik,
dalam hal ini terjadi komunikasi efektif antara guru dengan peserta didik.
3. Jenis-JenisBahan Ajar
Pembuatan bahan ajar batik dapat disesuaikan dengan
keinginan dan tujuan yang akan dicapai oleh guru dalam melakukan pembelajaran
di kelas. Adapun beberapa jenis bahan ajar yang dapat dibuat adalah sebagai
berikut :
a.
Bahan ajar visual, yaitu bahan ajar yang
penggunaannya dengan indra penglihatan.
Terdiri atas bahan cetak (printed) seperti; handout, buku, modul, lembar kerja
siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/maket.
b.
Bahan ajar audio, yaitu bahan ajar yang penggunaanya
menggunakan indra pendengaran, yaitu ditangkap dalam bentuk suara. Contohnya
seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio
61
c.
Bahan ajar audio visual, yaitu bahan ajar yang dapat
ditangkap dengan indra pendengaran dan indra penglihatan. Contohnya seperti
video compact disk, film.
d.
Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching
material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD)
multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based
learning materials).
Dalam pembuatan bahan ajar batik yang disajikan dalam
buku ini meliputi bahan ajar visual, audio visual, dan kemungkinan akan
dikembangkan multimedia interaktif yang dapat dikemas dalam compact disk (CD).
Untuk peserta didik dengan tingkat sekolah dasar dan menengah dapat menyesuaikan
jenis bahan ajar yang tepat dengan karakteristik peserta didik serta
kebermanfaatannya. Pada prakteknya guru dapat mengembangkan kreativitas dan keterampilannya
dalam membuat penyajian pembelajaran yang menarik untuk peserta didik
mereka, termasuk pembuatan bahan ajar yang sesuai. Adapun siklus pembuatan
bahan ajar batik untuk satuan pendidikan Sekolah Dasar yang dilakukan
oleh guru adalah sebagai berikut :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar