Selasa, 17 Juni 2014



BAB IV
BAHAN AJAR BATIK
A. Pengertian Bahan Ajar Batik
Bahan ajar adalah bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa tertulis dan bias tidak tertulis. Bahan ajar ini merupakan seperangkat materilsubstansti pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasamya berisi tentang pengetahuan, nilai, sikap, tindakan, dan keterampilan yang berisi pesan, informasi, dan ilustrasi berupa fakta, konsep, prinsip, dan proses yang terkait dengan pokok bahasan tertentu yang diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Bahan ajar batik yang disampaikan pada buku ini merupakan contoh materi pembelajaran batik. Dimana bahan ajar batik disusun dengan alasan agar guru/isntruktur dapat mengembangkan pembelajaran berdasarkan kurikulum, karakteristik peserta didik, dan permasalahan yang sedang berlangsung. Bahan ajar batik ini diharapkan dapat dikembangkan oleh guru yang mengampu mata pelajaran muatan lokal batik. Kreativitas guru dalam mengembangkan materi pembelajaran batik sesuai jenjang kelas membutuhkan kreativitas guru di daerah masing-masing. Diharapkan nantinya bahan ajar ini dapat dibuat sendiri oleh guru di sekolah dengan disesuaikan waktu pembelajaran yang diberikan.
1. Fungsi Bahan ajar Batik
Bahan ajar batik ini akan berfungsi sebagai:
a.      Pedoman bagi guru/instruktur yang akan mengarahkan semua aktivitas membatik dalam proses pembelajaran.
b.     Pedoman bagi peserta didik yang akan mempelajari beberapa kompetensi membatik dalam proses pembelajaran.
60
c. Alat evaluasi guna mengetahui pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran yang telah didapat oleh peserta didik selama pembelajaran batik berlangsung.
2. Tujuan Bahan Ajar Batik
Bahan ajar batik disusun dengan tujuan sebagai berikut:
a.    Menyediakan bahan ajar batik yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik yakni sesuai dengan karakteristik peserta didik dan setting atau lingkungan social budaya peserta didik di setiap daerah.
b.      Membantu peserta didik di masing-masing daerah dalam mempelajari batik dengan lebih mudah dan merupakan alternative disamping buku teks atau referensi batik yang terkadang sulit diperoleh.
c.         Memperluas penggunaan bahan ajar batik dengan berbagai jenis pilihan bahan ajar siswa aktif.
d.         Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran batik untuk berbagai tingkatan.
e. Agar kegiatan pembelajaran batik menjadi menarik, dalam hal ini terjadi komunikasi efektif antara guru dengan peserta didik.
3. Jenis-JenisBahan Ajar
Pembuatan bahan ajar batik dapat disesuaikan dengan keinginan dan tujuan yang akan dicapai oleh guru dalam melakukan pembelajaran di kelas. Adapun beberapa jenis bahan ajar yang dapat dibuat adalah sebagai berikut :
a.    Bahan ajar visual, yaitu bahan ajar yang penggunaannya dengan indra penglihatan. Terdiri atas bahan cetak (printed) seperti; handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/maket.
b.         Bahan ajar audio, yaitu bahan ajar yang penggunaanya menggunakan indra pendengaran, yaitu ditangkap dalam bentuk suara. Contohnya seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio
61
c.         Bahan ajar audio visual, yaitu bahan ajar yang dapat ditangkap dengan indra pendengaran dan indra penglihatan. Contohnya seperti video compact disk, film.
d.         Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).
Dalam pembuatan bahan ajar batik yang disajikan dalam buku ini meliputi bahan ajar visual, audio visual, dan kemungkinan akan dikembangkan multimedia interaktif yang dapat dikemas dalam compact disk (CD). Untuk peserta didik dengan tingkat sekolah dasar dan menengah dapat menyesuaikan jenis bahan ajar yang tepat dengan karakteristik peserta didik serta kebermanfaatannya. Pada prakteknya guru dapat mengembangkan kreativitas dan keterampilannya dalam membuat penyajian pembelajaran yang menarik untuk peserta didik mereka, termasuk pembuatan bahan ajar yang sesuai. Adapun siklus pembuatan bahan ajar batik untuk satuan pendidikan Sekolah Dasar yang dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut :



Sedangkan untuk tingkat SMP dan SMA tentunya tanpa memperhatikan tema yang telah ditentukan oleh standar kurikulum tingkat Sekolah Dasar. Namun dapat saja guru menggunakan tema yang disesuaikan dengan mata pelajaran lainnya. Hal ini hanya untuk memudahkan pemahaman peserta didik dalam mempelajari sesuatu.